Eric Cantona dan Pele memaparkan pendapat masing-masih soal penggunaan teknologi dalam sepakbola. Hasilnya, keduanya ternyata memiliki pandangan yang berbeda.
Cantona dan Pele bertemu di Singapura dalam acara US-Asia Pacific Regional Summit yang sekaligus menjadi bagian dari Tur Asia New York Cosmos 2011. Dalam sebuah sesi tanya-jawab, keduanya pun menjawab soal penggunaan teknologi itu.
Penggunaan teknologi dalam sepakbola memang ramai dibicarakan dalam beberapa tahun belakangan. Ada yang mengusulkan penggunaan kamera di dalam gawang untuk melihat melalui video siaran ulang apakah sebuah bola sudah melewati garis gawang atau belum. Di sisi lain, ada juga usul untuk memasang chip di dalam bola itu sendiri.
Tahun lalu, wacana untuk menggunakan kamera di dalam gawang makin ramai diperbincangkan setelah terjadi insiden gol Frank Lampard ketika Inggris menghadapi Jerman di Piala Dunia 2010. Bola tendangan Lampard sudah melewati garis gawang. Seharusnya Inggris mendapatkan gol, tapi kemudian dianulir oleh wasit Jorge Larrionda.
Inggris sempat meradang. Mereka mengatakan, andai gol Lampard disahkan, momentum pertandingan bisa berubah. Ujung-ujungnya, mungkin saja mereka tidak akan kalah 1-4.
Cantona pun setuju dengan penggunaan teknologi dalam sepakbola. Memakai kamera supaya bisa melihat hasil siaran ulang sebuah kejadian bisa berdampak besar pada sebuah hasil pertandingan sekaligus meminimalisir keputusan-keputusan yang tidak tepat.
Tak hanya untuk melihat bola melewati garis gawang, teknologi siaran ulang juga bisa mendeteksi apakah seorang pemain sudah terperangkap offside atau belum. Permasalahan peraturan offside juga bisa menjadi masalah, apalagi jika seorang pemain mencetak gol dari posisi yang salah itu, namun kemudian gol disahkan.
"Setiap pertandingan setidaknya memiliki satu atau dua keputusan mengenai offside yang salah. Di sinilah video siaran ulang membantu. Demi kebaikan permainan ini. Video bisa membantu melihat apakah sebuah keputusan sudah tepat atau tidak," ujar legenda Manchester United ini di ESPN Star.
"Kebanyakan tim bermain defensif, tapi penggunaan teknologi ini akan membuat pertandingan kembali menjadi lebih terbuka."
"Tak banyak orang membicarakan soal teknologi, tapi ini bisa membantu wasit untuk lepas dari sedikit tekanan," tukasnya.
Tapi, Pele punya pendapat yang berbeda. Legenda asal Brasil ini menyebut, sepakbola tak sama seperti olahraga lainnya seperti tenis atau Formula 1. Sepakbola adlaah olahraga yang lebih alami dan sulit untuk menerapkan teknologi di dalamnya.
"Beberapa hal sulit untuk diterapkan di dalam sepakbola. Penggunaan teknologi terbaru untuk tenis dan Formula 1 lebih mudah. Sementara sepakbola berbeda," ucapnya.
"Mereka ingin memasukkan chip ke dalam bola sepak. Tetapi ketika bola ditangkap oleh kiper, chip-nya akan rusak," lanjutnya lagi.
Pele pun menawarkan solusi yang juga lebih "alami". Satu wasit lagi di dekat gawang, menurutnya, sudah cukup untuk mendeteksi apakah sebuah gol sah atau tidak.
"Pendapat saya, lebih baik menaruh satu wasit di belakang gawang. Dia tak berlari ke mana-mana, dia terus berada di sana."
Label: Berita Dunia